Gubernur DKI Jakarta: Ponpes Minhaajurrosyidiin Jadi Tempat Perjuangan Melawan Pandemi Covid-19

Vaksinasi Ponpes
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengunjungi sentra vaksinasi di Ponpes Minhaajurrosyidiin, Kamis (9/9/2021),

JAKARTA, DAERAHTERKINI.com – Sentra vaksinasi warga yang berlokasi di Padepokan Pencak Silat Persinas ASAD, Pondok Pesantren (Ponpes) Minhaajurrosyidiin Pondok Gede, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur telah berlangsung sejak 14 Juni 2021.

Kini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkesempatan mengunjungi sentra vaksinasi tersebut, Kamis (9/9/2021). Dalam kunjungannya, Gubernur Anies mengapresiasi penyelenggaraan vaksinasi massal di Ponpes Minhaajurrosyidiin.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, lokasinya sangat sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan vaksinasi, “Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin telah memfasilitasi tempat yang luar biasa ini, sangat sesuai dengan kebutuhan vaksinasi. Ruangannya terbuka, besar, fasilitas pendukungnya cukup, bahkan jumlah kamar kecilnya pun banyak. Sehingga untuk massa sebanyak ini, kebutuhan dasar untuk berada di sini berjam-jam bisa terfasilitasi dengan baik,” ujarnya.

Pelaksanaan vaksinasi di Padepokan Persinas ASAD merupakan kerja sama antara LDII, Ponpes Minhaajurrosyiddin Pondok Gede, dan Puskesmas Cipayung Jakarta Timur.

Gubernur Anies mengatakan sejarah akan mencatat vaksinasi yang diselenggarakan di Padepokan Persinas ASAD Ponpes Minhaajurrosyidiin ini merupakan salah satu tempat perjuangan melawan pandemi Covid-19.

“Jadi 50.000 yang sudah mendapatkan vaksinasi, bukan angka yang kecil, angka yang cukup besar dan signifikan. Karena itu, kami atas nama Pemprov DKI Jakarta menyampaikan terima kasih dan berharap di masa yang datang tempat ini terus mendapat manfaat,” ujarnya.

Keterlibatan Pondok Pesantren Hadapi Masalah Bangsa

Gubernur Anies juga menggarisbawahi bahwa pondok pesantren beberapa kali turut terlibat langsung dalam menghadapi masalah yang dihadapi bangsa.

Menurutnya pondok pesantren tidak pernah absen turut serta, dalam perjuangan bangsa Indonesia sejak zaman kolonial, “Kita lihat sejarahnya, ketika kita berhadapan dengan kolonialisme, pondok mengirimkan ribuan santrinya ke medan perang. Ketika tidak jauh dari tempat ini terjadi peristiwa Lubang Buaya, pesantren mengirimkan santrinya untuk menghadapi komunisme,” kata Anies.

“Saat kita menghadapi Covid-19, pondok-pondok menyiapkan fasilitasnya untuk melakukan vaksinasi. Pondok selalu hadir,” lanjutnya.

Gubernur DKI juga menyampaikan ucapan terima kasih secara khusus kapada LDII, karena telah menjadi salah satu yang paling awal untuk bertindak cepat memberikan contoh membantu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam pelaksanaan program vaksinasi.

Anies menegaskan vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar dalam mengendalikan resiko terpapar Covid-19. Namun demikian, masyarakat tetap harus mentaati protokol kesehatan.

“Vaksin tidak mencegah penularan, tapi vaksin mencegah dampak yang berat saat tertular. Makanya, walaupun sudah vaksin tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Karena mentaati prokes adalah salah satu cara mencegah penularan. Dan kalau sudah divaksin insya Allah biarpun terpapar gejalanya ringan bahkan tanpa gejala,” ujarnya.

Ketua MUI DKI Jakarta: Terima Kasih Ponpes Minhaajurrosyiddin dan LDII

Dalam kesempatan tersebut, Ketua MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar juga memberikan apresiasi yang sama dengan Gubernur Anis. Hari ini saja sentra vaksinasi Covid-19 Padepokan Persinas ASAD memvaksin sekitar 2.000 orang.

“Alhamdulillah Gubernur menyambut antusias. Saya juga menyambut antusias dan berterimakasih pada keluarga besar Ponpes Minhaajurrosyiddin dan LDII. Vaksinasi ini untuk membantu program pemerintah DKI Jakarta,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, Jakarta yang sudah menjadi zona hijau penyebaran virus Covid -19, dengan vaksinasi agar lebih aman lagi. Harapannya, masjid dan mushola segera melakukan kegiatan kembali seperti semula.

“Kami mempersilahkan masjid dan mushola melakukan kegiatan kembali seperti semula. Bagaimanapun ketika Jakarta sudah kembali seperti semula, maka vaksinasi ini dalam rangka meningkatkan kembali geliat ekonomi,” ujarnya.

Sudah dua tahun pandemi berlangsung, ekonomi warga, pengusaha dan UMKM turut tersendat. Berkat kerja sama gubernur, tokoh masyarakat, ormas-ormas, dan ulama penanganan pandemi berjalan dengan baik.

Vaksinasi Berbasis Pesantren Sangat Strategis

Kunjungan Gubernur DKI Jakarta itu, juga disambut Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso. Chriswanto juga mengucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI, karena vaksinasi yang berhasil dilaksanakan tersebut, merupakan buah dialog antara LDII dengan Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta. Hasilnya, vaksinasi warga dapat dijalankan secara berkelanjutan di Ponpes Minhaajurrosyiddin.

Menurut Chriswanto, LDII menekankan kekebalan komunal (herd immunity) dimulai dari pesantren-pesantren. Pasalnya pesantren merupakan lembaga pendidikan yang unik dan telah ada sejak seribuan tahun lalu di Indonesia.

Para santri berkumpul dari berbagai wilayah, untuk mendalami agama dan kemudian menyebar ke berbagai wilayah sebagai juru dakwah. Berkumpulnya para santri pada satu lokasi, menimbulkan multiplier effect, “Ekonomi suatu wilayah tumbuh karena adanya pesantren, bahkan sebuah wilayah bisa menjadi kota kecil karena ada pesantren,” ujarnya.

Dengan adanya kekebalan komunal di pesantren, otomatis membantu menjaga kesehatan warga dan banyak pihak. Kekebalan komunal di pesantren, sekaligus membuat pembinaan umat terus berlangsung. Sehingga pembinaan mental dan spiritual bangsa ini juga tetap bisa dilaksanakan. [*/]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *